Tuhan 3 generasi :
• Akulah Tuhan Abraham
• Akulah Tuhan Ishak
• Akulah Tuhan yakub.
Satu2nya Tuhan yang mau namaNya disebut 3 generasi,
karena mereka mengenal dan hidup takut akan Tuhan.
Tuhan yang mengajar
Yesaya 48:17 Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel: “Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh.
Tuhan tidak memaksa dg keras dalam mengajar umatNya.
Ketika kita mau memperhatikan dan belajar Kebenaran Firman, maka BerkatNya melimpah.
Yes 48:18 SEKIRANYA engkau memperhatikan perintah²-KU, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti,
Ketaatan orang tua, memberi dampak pd keturunannya banyak
• menjamin mereka tidak akan dibinasakan dr hadapan Tuhan.
• Tidak ada bahaya dan tidak akan terlepas dari Tuhan.
Yes 48:19: Maka keturunanmu akan seperti pasir dan anak cucumu seperti kersik banyaknya; NAMA mereka tidak akan dilenyapkan atau ditiadakan dari hadapan-Ku.”
Orang tua harus belajar terus takut akan Tuhan ,
supaya anak-anak belajar dan melihat orang tuanya.
Contoh Yosafat menghadapi masalah menjadi takut:
2 Tawarikh 20:1 Setelah itu bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama sepasukan orang Meunim.
2 Taw 20:2 Datanglah orang memberitahukan Yosafat: “Suatu laskar yang besar datang dari seberang Laut Asin, dari Edom, menyerang tuanku. Sekarang mereka di Hazezon-Tamar,” yakni En-Gedi.
2 Taw 20:3 Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa.
• Reaksi ketika ada masalah
• Yosafat takut, mencari keputusan yang tepat: MENCARI TUHAN.
Kenapa Yosafat menjadi Raja yang hebat?
2 Tawarikh 17:3 Dan TUHAN menyertai Yosafat, karena ia HIDUP mengikuti jejak yang dahulu dari Daud, bapa leluhurnya, dan tidak mencari Baal-baal
2 Tawarikh 17:4 Melainkan MENCARI Tuhan ayahnya. Ia hidup menurut perintah-perintah-Nya dan tidak berbuat seperti Israel.
• Kerjaannya KOKOH
• Yosafat diberkati KAYA DAN TERHORMAT
Bandingkan anak-anak Imam Eli yang hidup jahat. Papanya tidak mendidik dengan benar.
Ulangan 6:7 (TB) HARUSLAH engkau mengajarkannya BERULANG-ULANG kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
Ada 4 tempat untuk membicarakan atau diskusi :
• Duduk di rumah: hanya berlaku smp anak2 umur belasan/remaja
• Sedang dalam perjalanan.
• Ketika berbaring, sebelum tidur.
• Ketika bangun tidur.
# Biasa ketika anak kecil bangun menangis karena kadang mimpi buruk, orang tua perlu membimbing.
# Bangun artinya dlm keadaan tersadarkan ketika mengaplikasikan KEBENARAN dengan kenyataan, yang sering membuat anak shock. Orang tua harus mengakui kalau ada yang keliru.
Lukas 2:42-44 (TB) Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.
• Anak-anak tidak suka rutinitas
• Agama yang rutinitas membosankan buat anak-anak.
2: 43 Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.
Beberapa faktor kesalahan orang tua Yesus :
1. Kalau ada anak yang tertinggal, orang tuanya yang salah.karena alasan tidak tahu.
2:44 Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka.
2. Mereka berasumsi/ menyangka
3. Mereka melepas tanggung jawab
4. Mencari Yesus diantara rombongan keluarga.
5. Setelah 3hari, mereka baru menemukan Yesus di Bait Suci.
6. Yesus 12 tahun sedang diskusi para alim ulama, mereka sangat Kagum.
7. IbuNya bereaksi dengan negatif.
8. Jawab Yesus: Mengapa kamu mencari Aku?Tidakkah kamu harus tahu, bahwa Aku harus berada didalam rumah BapaKU.
Kesimpulan :
Selama 12 tahun orang tuanya tidak memahami Yesus .
Ilustrasi : seperti seorang anak yang memiliki bakat terpendam pingpong dan selama 12 thn dirumah tidak ada yang bisa mengimbangi atau menjadi partner main pingpong. Karena orangtua- Nya sibuk sendiri, jadi Dia hanya bisa main pingpong dengan tembok. Setelah Dia pendam lama dan ada kesempatan untuk mencari partner pingpong, di dalam Bait Suci yaitu diskusi tentang Firman Tuhan dengan Para Alim ulama. Maka hasratNya tersalurkan.
Pelajaran buat orang tua:
Setelah anak-anak menjadi remaja sebagai orang tua harus bisa menjadi teman diskusi, sparing partner dalam banyak hal dengan anak-anak, sehingga bisa mengembangkan talenta yang dia punya. Kenalkan Bapa Sorgawi dalam segala keadaan dan kesempatan kepada anak-anak kita.
Amin. Tuhan Yesus memberkati.